giovedì 26 marzo 2009

terbenah benih


"mari berbenih...eh, berbenah"

Betapa mulia kata-kata "amanah (titipan) Alloh". Pada istilah ini terlihat relasi antara Alloh dan kita yang sedemikian akrab, Alloh percaya pada kita karena itu Dia menitipkan sesuatu yang berharga. Lazimnya titipan, ia harus tetap seperti nilai awalnya. Nilai awal sang anak adalah fitrah, dan harus tetap fitrah.

Fitrahnya adonan untuk dicetak, fitrahnya perhiasan untuk membuat bangga pemakainya, fitrahnya sang anak tentu bukan untuk "dicetak" agar "membuat bangga" orang tuanya. Sang anak adalah sebutir benih yang begitu rapuh, butuh tanah yang baik dan pemeliharaan yang sesuai takaran. Kecenderungan benih adalah terus mencari cahaya, tetapi putik kecil bisa saja ditipu --diberi cahaya palsu-- dan memercayainya seumur hidup.

Bisakah kita menjadi tanah, yang menerima amanat secara jujur? Tanah tak pernah menumbuhkan semangka bila ia mendapatkan titipan benih padi. Benih padi yang ditanam, tumbuhan padi pula yang tumbuh. Bisakah kita menerima benih fitrah "anak kita" dan mengembangkannya menjadi fitrah yang lebih baik? Sebuah hadis menyatakan bahwa setelah kematian menerpa kita, tak ada yang bisa menolong dari siksa kubur kecuali doa dari kesalehan sang anak. Tentu saja, maksud hadis ini bila sang anak, "titipan Alloh" itu, telah kita jaga dan tumbuh tetap berada dalam fitrahnya, maka kita akan mendapatkan hadiah dari Tuhan karena telah menjaga amanahnya dengan baik.

Pada hari ini, ada baiknya kita menyempatkan diri untuk mengelus dan mengecup lembut kening mereka. Kita layak meminta maaf karena selama ini telah memberikan ruang hidup yang sumpek, penuh keluhan dan pertengkaran, serta tidak memberikan jaminan-moral. Kita pun layak memohon ampunan pada Alloh karena titipan-Nya belum dirawat secara baik. Tersenyumlah, anak-anak menunggu ketulusan kita!

mari berbenah untuk benih...

sumber : suara merdeka

venerdì 20 marzo 2009

siker

cari.mencari.pencarian.

kalo disini mencari berarti berusaha menemukan (memperoleh, mendapatkan). definisi versi saya adalah aktifitas yang (pasti.wajib.selalu) dilakukan manusia dalam rangka memenuhi segala kebutuhannya agar dapat hidup. definisi versi saya ini bukan tanpa alasan, pasalnya setiap aktifitas manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi, tidak lain adalah sebuah proses pencarian.

ada yang mencari nafkah, mencari ilmu, mencari jati dirinya, mencari pasangan hidup, mencari kebahagiaan, mencari Tuhan, mencari...apa saja...bagi saya itulah hidup. bagi sampeyan yang sedang mencari tahu apa artinya hidup, maka saya akan menjawab "hidup adalah sebuah pencarian".

suatu karya besar tidak akan pernah ada tanpa adanya proses pencarian. berbagai macam kejadian akan terus menimpa manusia dalam proses pencarian, tanpa disadari telah menjadikan manusia semakin kuat, indah, cerdas, berisi. semakin berkualitas. begitulah cara Tuhan membentuk manusia. begitulah hukum alam bekerja. begitulah cara kerjanya.

selama ini manusia hanya fokus pada apa yang ingin dimiliki, sehingga tidak sadar atas apa yang menimpanya ketika ia sedang dalam proses pencariannya itu. padahal ketika ia mulai mencari sesuatu, sesungguhnya ia sedang menarik berbagai hal untuk menimpanya. semakin dekat pula ia kepada apa yang dicarinya. sesungguhnya apa yang dicarinya itu tidaklah penting, karena yang sesungguhnya patut untuk disyukuri adalah apa yang menimpanya itu. sedangkan sesuatu yang dicarinya itu hanyalah bonus belaka jika ia berhasil mendapatkannya, dan bukanlah sebuah kemalangan jika ia tidak mendapatkannya. maka seandainya Santiago tidak benar² menemukan harta karun dibawah puing gereja, ia sesungguhnya tetap patut bersyukur atas apa yang dialaminya selama proses pencariannya itu. bertemu dengan orang² luar biasa dan mendapatkan bermacam pengetahuan yang tidak akan pernah dia dapatkan jika ia bersikeras untuk tetap menjadi penggembala. atau cerita Andrea Hirata yang mencari A Ling-nya itu, apakah ceritanya juga akan menjadi suatu tetralogi jika ia hanya berdiam diri.

intinya carilah apa yang ingin sampeyan cari apapun itu, biarkan Tuhan merekatkan serpihan² diri sampeyan yang tercecer dimana², hingga sampeyan menjadi manusia yang benar² utuh. itulah hidup menurut versi saya.

bingung menentukan judul

"bingung menentukan judul"


saya pernah denger lagu judulnya 'untitled'. bukan hanya seorang musisi saja yang pernah menciptakan lagu dengan judul 'tanpa judul'. bahkan sempat ada musisi yang membuat kuis, yang intinya untuk memberi judul atas karyanya. ora gumuuun...soale memang ada orang yang suka membuat sesuatu baru menamainya. nah dalam proses menentukan nama inilah yang kadang² membuat mereka tidak bisa menemukan sebutan yang pas untuk karyanya itu.

namun orang² yang susah dalam menentukan judul ini bagi saya adalah orang² yang hebat. oleh karena (setidaknya) mereka masih menghasilkan sesuatu (bagus pula), meski tak pandai menamainya. dan yang jelas mereka ini jauh lebih hebat dari saya, karena mereka hanya bingung menentukan judul. sedangkan saya parah...karena disamping bingung menentukan judul, saya juga sering kebingungan dalam menentukan isinya...hehe...bahkan saat ini, saya bingung mengenai kelanjutan tulisan ini...hihihihihi...

sabato 14 marzo 2009

artist look


don't judge a book by its cover
(bukunya pak hakim segedhe koper)


ini soal perkembangan iptek. salah satu dampaknya akan coba saya ulas sedikit (banget).
hebatnya teknologi ternyata turut mentransfer berbagai dandanan gaul muda-mudi perkotaan sampai ke pelosok-sok-sok. dulu saya sering banget ketemu pemuda bersarung-peci sliwar-sliwer di depan rumah, kalo sekarang dandanan a la punk bisa ada di setiap sudut kampung saya. saya sih ngga masalah, lha wong mau bertampang apapun juga bukan urusan saya. mau dibungkus pake daun pisang atau aluminium foil, gedhang goreng tetaplah gedhang goreng.

begitulah muda-mudi kampung saya sekarang, penampilannya artis banget. yang kadang bikin saya geli adalah...hihi...hihi...hahaha...haaaa...(sik² tak ngguyu sik)...hehehe...adalah tontonan favourite-nya...yaitu, Sinetron di Ind****r, yang itu lho...ada silat²nya, ada mistisnya...yang pemerannya orang Indonesia juga, tapi di-dubbing...hwakakakakakaaaa...yang naiknya mobil trus pake kemeja/jas tapi sama anak buahnya dipanggil "Raden", "Ki Demang", "Pangeran", "Nyai" dsb. ...hwahahahahaa...

udah ah...ngga enak nyritainnya...kesannya meremehkan kualitas produk anak negeri...buat yang tersinggung, saya mohon maaf...hehe, meskipun menurut saya "tidak sekali" (ngga banget) tapi yang menggemari tayangan ini ngga sedikit lho...hihihiii...

giovedì 12 marzo 2009

hahahahaa...Menjengkelkan...!!!

"hahahahaa...Menjengkelkan...!!!"


huek cuih. mbencekno tenan...!!!
katanya akan jadi tanggal 6 maret, tapi sampe sekarang belum kelar juga. bahan yang telat sampai, dengan membabi buta dijadikan dalih keterlambatan proses cetak. perjalanan selama 1 jam ternyata hanya menghasilkan kejengkelan belaka. jengkel yang sebenarnya tidak perlu saya lanjutkan dengan reaksi berlebihan.

dengan sejadi-jadinya saya mengkritik kinerja sambil memasang muka marah, kecewa, angker dsb. -yang menurut saya sudah cukup seram. sebetulnya hal ini tidak terlalu menjengkelkan bagi saya, dan reaksi saya memang sengaja saya lebih²kan. hanya untuk mengetahui sejauh mana saya bisa menunjukkan murka, yap memang sesimpel itu. tidak ada tendensi untuk menekan pihak lain, karena itu memang bukan keahlian saya. sebagai orang indonesia, sebetulnya saya tidak terlalu heran dengan buruknya kinerja suatu instansi. adalah hal yang lumrah suatu ke-leda-lede-an terjadi di negara ini, menjangkiti hampir seluruh instansi di negeri tercinta saya ini. sebagai pihak yang amat sangat sering mengalami kekecewaan, kejadian seperti ini adalah sepele belaka. karena sekeras apapun saya bersuara, semengerikan apapun amarah saya meledak-ledak, saya yakin sekali bahwa pengaruhnya hanyalah serupa kentut belaka.

kepesimisan saya ini memang tidak patut untuk dipelihara, tetapi untuk menuntut kepada mereka agar bekerja secara ideal, dengan cara yang saya lakukan di atas adalah sia². pertama karena memang saya bukan orang yang layak untuk mereka takuti, sebab saya bukan pimpinan mereka. percayalah orang² seperti itu hanya takut kepada atasannya saja, tapi tidak kepada pertanggungjawaban moral atas kinerjanya. lalu kedua, untuk membuat saya marah kepada orang yang berseragam adalah sesuatu yang butuh sebuah lantaran yang benar² matang dan terencana serta mental terlatih. untuk sesutu yang sifatnya accidental, saya lebih memilih diam dan mengalah, menikmati keterkejutan demi keterkejutan. sebuah penyangkalan² yang hanya melayang² di kepala, yang membuahkan kalimat kepasrahan "ya...sudahlah".

kesimpulannya adalah bahwa saya memang belum mampu untuk merubah keadaan yang telah ter-setting sedemikian rupa tak karuan, jikalau saya bukan bagian darinya. suatu kejadian yang sebetulnya lucu menurut saya, karena dalam kemurkaan yang saya buat² itu, diam² saya kesakitan menahan tawa yang hampir meledak. jika saja terpasang cermin disana, kemurkaan saya niscaya urung terlaksana. karena melihat muka saya sendiri ketika sedang jengkel adalah seperti melihat pantat ayam yang hendak buang hajat.

hahahahahahaaaa...

lunedì 9 marzo 2009

pantesaaaan...

Coretan di Kertas

Menggambar coretan-coretan tak jelas di atas kertas saat tengah mendengarkan atau memperhatikan sesuatu, ternyata bisa membantu daya ingat.

Studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Plymouth, Inggris, menemukan bukti bahwa hanya dengan mencoret-coret ketika mendengarkan sesuatu yang menjemukan dapat membantu Anda mengingat.

Para peneliti meminta 40 partisipan studi mendengarkan sebuah percakapan telepon mengenai sebuah pesta, delapan nama orang, dan lokasi. Sebagian dari para partisipan diminta menggambar atau mencoret-coret sesuatu di atas selembar kertas sambil mendengarkan percakapan itu. Semua partisipan lalu diminta mengingat nama dan lokasi yang disebutkan. Alhasil, mereka yang melakukan coret-coret mampu mengingat rata-rata tujuh nama dan lokasi. Sementara itu, mereka yang tidak hanya sanggup mengingat lima.

-piye, sampeyan percoyo pora?

sumber : www.suaramerdeka.com

venerdì 6 marzo 2009

nJajal Pidio Konperter

sial.
bocah jaman saiki jan ncen nGGambus tenan owk. nek sing pinter yo malah ngecenan, nek sing bodho malah jan kebangeten bodhone. wedyan tenan.
ibarat ijeh kelas 1 SD tekok pelajaran SMA, susah!!! njelaske nganggo boso sing paling sederhana wae ora mudheng. dilema diantara ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, karo jengkel (dijelasno ora mudheng²). jan tujune aku ora dadi guru.

nek meh njelaske seko awal, wis mesti butuh wektu suwe. ora iso instan. cetet, meski sekarang jamannya instan, tapi untuk kasus seperti ini tidak bisa diterapkan. ada hal² yang memang harus dipahami level per level. tidak ada shortcut menuju SMA, ada tingkatan² yang harus dilalui sebelumnya.

trus apa hubungannya sama judul di atas???
ngene...!!! ada anak yang minta dikopiin file video ke MP4 player yang baru dibeli, padahal harus di-Convert dulu ke file yang support untuk MP4 Player barunya itu. soale File-type-nya beda. si anak (kira² 18 tahun umurnya) ini punya pengetahuan komputer setara mbah buyutnya anak saya. trus tanya² ke saya "kok begini gimana. kok begitu piye???"

ah. akhirnya saya coba jelaskan dengan gaya deklamasi, meskipun tetap saja ora mudheng setidaknya saya berhasil membuatnya tertawa.