giovedì 12 marzo 2009

hahahahaa...Menjengkelkan...!!!

"hahahahaa...Menjengkelkan...!!!"


huek cuih. mbencekno tenan...!!!
katanya akan jadi tanggal 6 maret, tapi sampe sekarang belum kelar juga. bahan yang telat sampai, dengan membabi buta dijadikan dalih keterlambatan proses cetak. perjalanan selama 1 jam ternyata hanya menghasilkan kejengkelan belaka. jengkel yang sebenarnya tidak perlu saya lanjutkan dengan reaksi berlebihan.

dengan sejadi-jadinya saya mengkritik kinerja sambil memasang muka marah, kecewa, angker dsb. -yang menurut saya sudah cukup seram. sebetulnya hal ini tidak terlalu menjengkelkan bagi saya, dan reaksi saya memang sengaja saya lebih²kan. hanya untuk mengetahui sejauh mana saya bisa menunjukkan murka, yap memang sesimpel itu. tidak ada tendensi untuk menekan pihak lain, karena itu memang bukan keahlian saya. sebagai orang indonesia, sebetulnya saya tidak terlalu heran dengan buruknya kinerja suatu instansi. adalah hal yang lumrah suatu ke-leda-lede-an terjadi di negara ini, menjangkiti hampir seluruh instansi di negeri tercinta saya ini. sebagai pihak yang amat sangat sering mengalami kekecewaan, kejadian seperti ini adalah sepele belaka. karena sekeras apapun saya bersuara, semengerikan apapun amarah saya meledak-ledak, saya yakin sekali bahwa pengaruhnya hanyalah serupa kentut belaka.

kepesimisan saya ini memang tidak patut untuk dipelihara, tetapi untuk menuntut kepada mereka agar bekerja secara ideal, dengan cara yang saya lakukan di atas adalah sia². pertama karena memang saya bukan orang yang layak untuk mereka takuti, sebab saya bukan pimpinan mereka. percayalah orang² seperti itu hanya takut kepada atasannya saja, tapi tidak kepada pertanggungjawaban moral atas kinerjanya. lalu kedua, untuk membuat saya marah kepada orang yang berseragam adalah sesuatu yang butuh sebuah lantaran yang benar² matang dan terencana serta mental terlatih. untuk sesutu yang sifatnya accidental, saya lebih memilih diam dan mengalah, menikmati keterkejutan demi keterkejutan. sebuah penyangkalan² yang hanya melayang² di kepala, yang membuahkan kalimat kepasrahan "ya...sudahlah".

kesimpulannya adalah bahwa saya memang belum mampu untuk merubah keadaan yang telah ter-setting sedemikian rupa tak karuan, jikalau saya bukan bagian darinya. suatu kejadian yang sebetulnya lucu menurut saya, karena dalam kemurkaan yang saya buat² itu, diam² saya kesakitan menahan tawa yang hampir meledak. jika saja terpasang cermin disana, kemurkaan saya niscaya urung terlaksana. karena melihat muka saya sendiri ketika sedang jengkel adalah seperti melihat pantat ayam yang hendak buang hajat.

hahahahahahaaaa...

3 commenti:

  1. @pencerah : he'e dab, sabar...

    @rinie_08_ofForestry : hhehhee juga...ditambah 'hahahahaa' sekalian, biar komplit dicampur 'hihihihi', lalu tuangkan sesendok 'hohoho', trus diaduk pelan sambil ditaburi bubuk 'huhuhuhu'...sajikan dalam secangkir tawa, rasanya...hmmmmm...

    RispondiElimina