lunedì 9 febbraio 2009

antara sore dan titik

tak ada jeda setelah tiga. kali ini masing² tampil satu. saya coba biarkan sebagaimana orang² melakukanya, dan ketika ini Tuhan mendaulat air untuk merintik dalam ritma yang tidak pernah saya mengerti. tapi satu hal yang wajib saya sadari, bahwa sore tetap akan sore meski tanpa jingga.
l'amante di sera.
warna. cahaya. suasana. cuaca. jarum jam. mentari yang meredup. secangkir kopi.
mereka hanya seumpama bumbu. dan berlalu.
maka biarkan saja matang, hingga tetap bisa dinikmati meski tersaji tanpa embel² 'idealnya'


dan a love that will last -pun mengalun.

2 commenti: