lunedì 9 febbraio 2009

KKN pada suatu jingga

sebelum semuanya menjadi terlajur baiknya saya jelaskan dulu di awal...saya takutnya panjenengan salah paham, lalu terjadi konflik kecil yang memicu perang saudara, kemudian tanpa disadari berkembang menjadi salah satu masalah bangsa yang rumit dan pelik...baiklah saya jelaskan, KKN pada judul di atas adalah kepanjangan dari Kucingan Kang No...Kang No adalah seorang penjual nasi kucing, yang kalo di Solo terkenal dengan istilah HIK, lalu di Jogja lebih sering disebut angkringan, trus di Jakarta (setau saya) sering identik dengan nama warung koboi...ok, saya sudahkan saja penjabaran silsilah keluarga kucing dalam warung ini...

alkisah di suatu negeri yang cukup jauh dari sebuah SMA negeri, hiduplah sepasang sahabat yang masing² mempunyai sepasang lagi sahabat yang lain, kemudian dari sepasang sahabat yang mempunyai sahabat itu terjadi sebuah persahabatan yang mempunyai kebiasaan unik...di antara mereka sering terjadi percakapan, saling bertukar cinderamata berupa korek api untuk menyalakan sebatang racun...bahkan tak jarang pula mereka bercakap-cakap lalu tertawa, membahas kentut sampai ke ampas-ampasnya...

kemudian pada suatu sore, mereka melakukan sebuah ekspedisi...sebuah perjalanan menuju warung nasi bungkus milik Kang No...setelah mempersiapkan berbagai bekal yang dibutuhkan selama perjalanan, akhirnya ekspedisi yang direncanakanpun terlaksana...dengan berjalan kaki selama 2 menit dan menempuh perjalanan sepanjang 20 meter, sampailah kedua sahabat ini di tempat tujuan...tanpa istirahat sama sekali...!!!

pada hari² berikutnya, ekpedisi ini ternyata menjadi sebuah kebiasaan yang selalu dilakukan terus menerus sampai maghrib...kadang lebih (nek pas iman'e tipis, sholat'e kon ngantri...kurang ajar banget ya...) lalu semakin lama, semakin banyak sahabat² yang lainnya yang mengikuti jejak mereka...maka semakin ramailah suasana sore di kucingan kang No...entah berkah atau musibah buat kang No, pasalnya sore hari adalah waktu sibuk buat kang No mempersiapkan dagangannya...

tapi sekarang saya menjadi bingung...mengenai kelanjutan cerita ini...karena tiba² saja ada user yang mau bayar, ketika saya sedang semangat²nya mencet² keyboard...ketika semua gambaran cerita di kepala buyar begitu sang user berkata "mas, tambah wafelatos-nya dua..."
lalu saya bilang, "semuanya lima belas ribu lima ratus...kembaliannya tiga puluh empat ribu lima ratus, terima kasiiih..."

lalu boooom....!!!
kepala saya kosong...karena tiba² saya ditanya soal matematika ketika membuat tugas bahasa indonesia...maka lebih baik saya konsen di pelajaran matematika dulu saja (sambil senyum dan bilang "terima kasih", "silakan...yang kosong no XX", "ada tambahan...?"), karena sekarang memang jam pelajaran matematika...



ps : cerita akan bersambung setelah ada mood...

2 commenti: